PENERAPAN ILMU KIMIA DALAM BIDANG KEDOKTERAN
Sejarah
Kimia
Robert Boyle, perintis
kimia modern dengan menggunakan eksperimen terkontrol, sebagai kontras dari
metode alkimia terdahulu.
Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan
kekuatan mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan
perhatian utama umat manusia. Api adalah penuntun manusia pada penemuan besi
dan gelas. Setelah emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang
tertarik menemukan metode yang dapat mengubah zat lain menjadi emas. Hal ini
menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh
banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat,
mistisisme, dan protosains.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan
kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka
(terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan
alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang
lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode
ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert
Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui
sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum
kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang
panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia
oleh Dimitri Mendeleyev pada tahun 1869.
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901 memberikan
gambaran bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian
awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum
mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia
Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan
sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau
transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan
sehari-hari.Untuk memahami ilmu kimia, maka perlu diketahui asal kata
Kimia (inggris: chemistry) yang berasal dari bahasa Mesir Keme
yang berarti bumi adalah ilmu yang mempelajari tentang komposisi, stuktur, dan
sifat materi, beserta segala perubahan yang menyertai terjadinya reaksi kimia.
Jangkauan kimia tidak hanya mempelajari materi nonhayati tapi juga materi
hayati serta proses kimia yang terjadi dalam makhluk hidup itu sendiri baik
yang ada di bumi dan luar angkasa.Ilmu kimia juga sering disebut sebagai
Sentral Ilmu Pengetahuan. Sebab, ia dipakai, diterapkan, dan dibutuhkan untuk
mendukung ilmu pengetahuan yang lain. Banyak sekali bidang-bidang ilmu yang
lain terikat dengan ilmu ini, seperti bidang kedokteran, biologi, fisika,
lingkungan, forensik, astronomi, farmasi, ilmu bahan, komputer, dan
sebagainya.Dalam bidang forensic, digunakan sebagai aplikasi test DNA, bidang
farmasi dipergunakan cara sintesis kimia organik, di bidang kedokteran bisa
menjelaskan proses metabolisme obat oleh enzim. Dan, proses metabolisme makanan
dapat dipelajari di cabang ilmu kimia yaitu biokimia. Analisis komposisi
bintang dan benda angkasa yang lain sangat diperlukan oleh bidang astronomi.
Kimia sering disebut sebagai "ilmu andryan" karena menghubungkan
berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi,
farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi . Koneksi ini timbul melalui
berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin
ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika
terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Kimia berhubungan dengan
interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi,
terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia
tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang
mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi
ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi
tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat
dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu
katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi
tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi
elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam
reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di
dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang
membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk
menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau
kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang
berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi
antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam
struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat
karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi kimia
jika berada di atas suatu suhu tertentu.
Zat cenderung diklasifikasikan
berdasarkan energi, fase, atau komposisi kimianya. Materi dapat digolongkan
dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi paling rendah adalah padat,
cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat
ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang
teramat besar. Zat padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat
melawan gravitasi atau gaya lemah lain yang mencoba mengubahnya. Zat cair
memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir bersama
gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas.
Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan
energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu
cara untuk membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya:
kasarnya, zat padat memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki
volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki baik
volume ataupun bentuk yang tetap.
PENERAPAN ILMU KIMIA DALAM BIDANG KEDOKTERAN
Sejarah
Kimia
Robert Boyle, perintis kimia modern dengan menggunakan eksperimen terkontrol, sebagai kontras dari metode alkimia terdahulu.
Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama umat manusia. Api adalah penuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik menemukan metode yang dapat mengubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dimitri Mendeleyev pada tahun 1869.
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901 memberikan gambaran bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia
Robert Boyle, perintis kimia modern dengan menggunakan eksperimen terkontrol, sebagai kontras dari metode alkimia terdahulu.
Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama umat manusia. Api adalah penuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik menemukan metode yang dapat mengubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dimitri Mendeleyev pada tahun 1869.
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901 memberikan gambaran bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia
Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan
sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau
transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan
sehari-hari.Untuk memahami ilmu kimia, maka perlu diketahui asal kata
Kimia (inggris: chemistry) yang berasal dari bahasa Mesir Keme
yang berarti bumi adalah ilmu yang mempelajari tentang komposisi, stuktur, dan
sifat materi, beserta segala perubahan yang menyertai terjadinya reaksi kimia.
Jangkauan kimia tidak hanya mempelajari materi nonhayati tapi juga materi hayati serta proses kimia yang terjadi dalam makhluk hidup itu sendiri baik yang ada di bumi dan luar angkasa.Ilmu kimia juga sering disebut sebagai Sentral Ilmu Pengetahuan. Sebab, ia dipakai, diterapkan, dan dibutuhkan untuk mendukung ilmu pengetahuan yang lain. Banyak sekali bidang-bidang ilmu yang lain terikat dengan ilmu ini, seperti bidang kedokteran, biologi, fisika, lingkungan, forensik, astronomi, farmasi, ilmu bahan, komputer, dan sebagainya.Dalam bidang forensic, digunakan sebagai aplikasi test DNA, bidang farmasi dipergunakan cara sintesis kimia organik, di bidang kedokteran bisa menjelaskan proses metabolisme obat oleh enzim. Dan, proses metabolisme makanan dapat dipelajari di cabang ilmu kimia yaitu biokimia. Analisis komposisi bintang dan benda angkasa yang lain sangat diperlukan oleh bidang astronomi.
Kimia sering disebut sebagai "ilmu andryan" karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi . Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.
Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi kimianya. Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi paling rendah adalah padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain yang mencoba mengubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas. Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara untuk membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.
Jangkauan kimia tidak hanya mempelajari materi nonhayati tapi juga materi hayati serta proses kimia yang terjadi dalam makhluk hidup itu sendiri baik yang ada di bumi dan luar angkasa.Ilmu kimia juga sering disebut sebagai Sentral Ilmu Pengetahuan. Sebab, ia dipakai, diterapkan, dan dibutuhkan untuk mendukung ilmu pengetahuan yang lain. Banyak sekali bidang-bidang ilmu yang lain terikat dengan ilmu ini, seperti bidang kedokteran, biologi, fisika, lingkungan, forensik, astronomi, farmasi, ilmu bahan, komputer, dan sebagainya.Dalam bidang forensic, digunakan sebagai aplikasi test DNA, bidang farmasi dipergunakan cara sintesis kimia organik, di bidang kedokteran bisa menjelaskan proses metabolisme obat oleh enzim. Dan, proses metabolisme makanan dapat dipelajari di cabang ilmu kimia yaitu biokimia. Analisis komposisi bintang dan benda angkasa yang lain sangat diperlukan oleh bidang astronomi.
Kimia sering disebut sebagai "ilmu andryan" karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi . Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.
Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi kimianya. Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi paling rendah adalah padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain yang mencoba mengubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas. Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara untuk membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.
Tabel Periodik Unsur kimia
Definisi Ilmu Kimia:
Secara singkat, Ilmu Kimia adalah ilmu rekayasa materi yaitu mengubah suatu materi menjadi materi yang lain.
Secara lengkap, Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang :
· Susunan materi = mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan tiap komponen tersebut.
· Struktur
materi = mencakup struktur partikel-partikel penyusun suatu materi atau
menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut saling
berikatan.
· Sifat materi = mencakup sifat fisis (wujud
dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatu materi dipengaruhi oleh :
susunan dan struktur dari materi tersebut.
· Perubahan materi = meliputi perubahan fisis/fisika (wujud) dan perubahan kimia (menghasilkan zat baru).
· Energi
yang menyertai perubahan materi = menyangkut banyaknya energi yang
menyertai sejumlah materi dan asal-usul energi itu.
Dalam hal ini saya akan sedikit menjelaskan bagaimana dan seperti apa penerapan ilmu kimia dalam bidang kedokteran.
Contoh penerapan ilmu kimia dalam ilmu kedokteran:
a. Penerapan ilmu kimia dalam operasi
Perkembangan ilmu kedokteran dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya memasuki kajian dalam tingkat molekuler.
Ilmu
kedokteran molekuler dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
dasar molekuler berbagai penyakit. Berbagai kajian molekuler ilmu
kedokteran diantaranya adalah Stem Cell, Rekayasa genetik dan salah satu
diantarannya adalah Herbal. Herbal yang merupakan produk alami banyak
dikaji mekanisme molekuler dalam mengobati penyakit. Sudah menjadi
rahasia umum bahwa herbal indonesia dan herbal dari negara lain sudah
terbukti mampu mengobati berbagai penyakit seperti diabetes, kanker,
leukimia, thalassemia dll. Hanya saja mekanisme kerja senyawa aktif
maupun crude ekstrak dari herbal tersebut dalam dunia kedokteran belum
banyak diketahui. Publikasi internasional tentang mekanisme molekuler
herbal yang berasal dari Indonesia belum sebanyak di negara lain. Itu
yang menjadi alasan mengapa herbal Indonesia yang kalah bersaing di
pasaran dibandingkan dengan herbal dari Cina misalnya.
Dalam
kedokteran molekuler para penelitinya yang sebagian besar berasal dari
fakultas kedokteran memiliki keterbatasan dalam kemampuan menganalisis
herbal. Pada umumnya para dosen di Fakultas Kedokteran beharap akan ada
mahasiswa dengan latar belakang kimia atau farmasi yang mampu
mengeksktrak crude maupun senyawa aktif berbagai herbal. Mereka akan
membandingkan kinerja senyawa aktif dari produk alami dengan produk
sintetik. Atau mengkombinasikan keduanya. Sebagai contoh adalah dalam
pengobatan kanker. Ada kombinasi dengan senyawa turunan terpenoid yang
merupakan produk alami dengan siRNA yang merupakan senyawa sintetik.
Untuk
lebih jelasnya kita dapat mengkaji mekanisme molekuler penyakit kanker
oleh herbal X misalnya. Herbal X yang mengandung senyawa aktif Y
misalnya mampu menekan resiko kanker pada stadium tertentu melalui
mekanisme A sedangkan siRNA mampu menekan melalui mekanisme Y sehingga
penyebaran kanker akan lebih dapat dikurangi. Herbal pada umumnya mampu
memicu sel kanker untuk membunuh dirinya sendiri yang dikenal dengan
istilah Apoptosis. Jadi sering terjadi kesalahpahaman pada masyarakat
umum bahwa herbal tertentu mampu mengobati berbagai penyakit kanker. Itu
boleh jadi benar tapi pasti tidak tepat. Benar bukan berarti tepat.
Contoh wortel baik untuk mata. Dengan asumsi kelinci yang makan wortel
tidak pernah pakai kacamata, Itu benar tapi tidak tepat.
Begitu pula
dengan herbal pengobat kanker. Senyawa aktif yang baik untuk kanker
payudara belum tentu baik untuk kanker prostate misalnya. Mekanisme
kerjanya berbeda. Dalam skala molekuler invitro dikenal dengan IC50 cell
lines. Dalam mekanisme molekuler apoptosis sel kanker dikenal dengan
mekanisme molekuler intrinsik dan mekanisme molekuler ekstrinsik atau
kombinasi keduanya. Ini yang sekarang banyak dikaji apapun jenis
kankernya.
Gen P53 sesuai dengan namanya adalah gen yang proteinnya
memiliki berat molekul 53 kilodalton. Gen p53 akan terpacu ekspresinya
bila terjadi kerusakan DNA. Pada awalnya p53 akan menghambat replikasi
sel sehingga sistem perbaikan DNA mempunyai peluang untuk memperbaiki
kerusakan yang terjadi. Namun apabila kerusakan tersebut tak dapat
diperbaiki, maka p53 akan memicu apoptosis. Jadi dalam hal ini apoptosis
merupakan backup mechanisme sekiranya mutasi tak berhasil diperbaiki
oleh sistem perbaikan DNA. Pengaruh senyawa aktif dari herbal misalnya
akan tampak pada salah satu atau keduanya pada level RNA dan protein.
Tetapi perlu diingat untuk menuju gen p53 akan banyak tahap mekanisme
yang perlu dikaji. Demikian kajian singkat tentang peran ahli kimia
dalam kedokteran molekuler dengan kanker sebagai salah satu contohnya.
b. Produk olahan bahan kimia
Pembahasan ringkas tentang materi, wujud,
sifat dan perubahan dari materi serta energi merupakan ruang lingkup
pengkajian ilmu kimia. Saat ini perkembangan ilmu kimia sangat pesat dan
telah memberikan andil yang sangat besar dalam kehidupan manusia.
Ilmu
Kimia telah menghantarkan produk-produk baru yang sangat bermanfaat
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam kehidupan sehari-hari
banyak produk yang telah kita pergunakan seperti, sabun, deterjen, pasta
gigi dan kosmetik. Penggunaan polimer pengganti untuk kebutuhan
industri dan peralatan rumah tangga dari penggunaan bahan baku logam
telah beralih menjadi bahan baku plastik polivynil clorida (PVC).
Kebutuhan makanan juga menjadi bagian yang banyak dikembangkan dari
kemasan, makanan olahan sampai dengan pengawetan.
Luasnya area
ilmu kimia, sehingga keterkaitan antara satu bidang ilmu dengan bidang
ilmu lainnya menjadi sangat erat. Peran ilmu kimia untuk membantu
pengembangan ilmu lainnya seperti pada bidang geologi, sifat-sifat kimia
dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya telah mempermudah
geolog dalam mempelajari kandungan material bumi; logam maupun minyak
bumi.
Pada bidang pertanian, analis kimia mampu memberikan informasi
tentang kandungan tanah yang terkait dengan kesuburan tanah, dengan data
tersebut para petani dapat menetapkan tumbuhan/tanaman yang tepat.Dalam
bidang kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan kontribusi, dengan
diketemukannya jalur perombakan makanan seperti karbohidrat, protein dan
lipid. Hal ini mempermudah para ahli bidang kesehatan untuk
mendiagnosa berbagai penyakit. Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam
sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi,
hormon dan sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam bidang
farmasi khususnya penemuan obat-obatan.
c. Obat-obatan
Dari berbagai macam obat untuk kepentingan medis yang sudah
dikenal di pasaran, misalnya beberapa macam obat batuk, sakit kepala,
flu, antibiotik, antihistamin, kosmetik, dan vitamin sebagian besar
mengandung bahan kimia. Bahan kimia obat untuk keperluan medis, baik
murni maupun campuran, memegang peranan penting di dalam masyarakat
modern. Obat untuk tujuan medis secara legal direkomendasikan oleh
departemen kesehatan RI, sehingga penggunaan obat yang tidak seduai
aturan medis dapat membahayakan pengguna. Karena ketidakcocokan, salah
obat, atau over dosis (melebihi dosis maksimum) dapat berakibat serius,
misalnya alergi, muntah-muntah, gelisah, kejang-kejang, hilang
kesadaran, bahkan sampai pada tingkat terparah, yaitu kematian.
Mengingat
konsumen obat-obatan tidak semuanya berkecimpung di bidang kimia,
artinya tidak semua konsumen mengetahui dampak bahkan bahaya dari obat
yang akan mereka konsumsi, pembuat obat atau produsen haruslah memasang
label peringatan. Lebel tersebut antara lain simbol R menunjukkan bahwa
obat yang bersangkutan telah terintegrasi di kementrin perdagangan,
simbol bulatan dengan warna tertentu (hijau, biru, merah, dan huruf K
didalamnya serta tanda positif merah dalam lingkaran merah) menunjukkan
tingkat keamanan obat, simbol berupa tanda peringatan menunjukkan bahwa
obat yang bersangkutan bisa dibeli bebas tanpa menggunakan resep dokter
tetapi di dalam penggunaannya harus memperhatikan tanda peringatan yang
dicantumkan.
Dengan mengacu pada Undang-undang farmasi
dari WHO, berdasarkan tingkat keamanannya obat yang beredar secara legal
untuk keperluan medis di Indonesia dikelompokkan menjadi empat kategori
yang masing-masing diberi tanda khusus berupa bulatan dengan warna
tertentu, yaitu: obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, dan obat
bius.
1. Obat bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat
dibeli
tanpa menggunakan resep dikter. Obat-obatan kelompok ini diberi tanda
khusus pada kemasan dan label, tanda khusus obat bebas berupa lingkaran
hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh: Paracetamol.
Definisi Ilmu Kimia:
Secara singkat, Ilmu Kimia adalah ilmu rekayasa materi yaitu mengubah suatu materi menjadi materi yang lain.
Secara lengkap, Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang :
· Susunan materi = mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan tiap komponen tersebut.
· Struktur materi = mencakup struktur partikel-partikel penyusun suatu materi atau menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut saling berikatan.
· Sifat materi = mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatu materi dipengaruhi oleh : susunan dan struktur dari materi tersebut.
· Perubahan materi = meliputi perubahan fisis/fisika (wujud) dan perubahan kimia (menghasilkan zat baru).
· Energi yang menyertai perubahan materi = menyangkut banyaknya energi yang menyertai sejumlah materi dan asal-usul energi itu.
Dalam hal ini saya akan sedikit menjelaskan bagaimana dan seperti apa penerapan ilmu kimia dalam bidang kedokteran.
a. Penerapan ilmu kimia dalam operasi
Perkembangan ilmu kedokteran dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya memasuki kajian dalam tingkat molekuler.
Ilmu kedokteran molekuler dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar molekuler berbagai penyakit. Berbagai kajian molekuler ilmu kedokteran diantaranya adalah Stem Cell, Rekayasa genetik dan salah satu diantarannya adalah Herbal. Herbal yang merupakan produk alami banyak dikaji mekanisme molekuler dalam mengobati penyakit. Sudah menjadi rahasia umum bahwa herbal indonesia dan herbal dari negara lain sudah terbukti mampu mengobati berbagai penyakit seperti diabetes, kanker, leukimia, thalassemia dll. Hanya saja mekanisme kerja senyawa aktif maupun crude ekstrak dari herbal tersebut dalam dunia kedokteran belum banyak diketahui. Publikasi internasional tentang mekanisme molekuler herbal yang berasal dari Indonesia belum sebanyak di negara lain. Itu yang menjadi alasan mengapa herbal Indonesia yang kalah bersaing di pasaran dibandingkan dengan herbal dari Cina misalnya.
Dalam kedokteran molekuler para penelitinya yang sebagian besar berasal dari fakultas kedokteran memiliki keterbatasan dalam kemampuan menganalisis herbal. Pada umumnya para dosen di Fakultas Kedokteran beharap akan ada mahasiswa dengan latar belakang kimia atau farmasi yang mampu mengeksktrak crude maupun senyawa aktif berbagai herbal. Mereka akan membandingkan kinerja senyawa aktif dari produk alami dengan produk sintetik. Atau mengkombinasikan keduanya. Sebagai contoh adalah dalam pengobatan kanker. Ada kombinasi dengan senyawa turunan terpenoid yang merupakan produk alami dengan siRNA yang merupakan senyawa sintetik.
Untuk lebih jelasnya kita dapat mengkaji mekanisme molekuler penyakit kanker oleh herbal X misalnya. Herbal X yang mengandung senyawa aktif Y misalnya mampu menekan resiko kanker pada stadium tertentu melalui mekanisme A sedangkan siRNA mampu menekan melalui mekanisme Y sehingga penyebaran kanker akan lebih dapat dikurangi. Herbal pada umumnya mampu memicu sel kanker untuk membunuh dirinya sendiri yang dikenal dengan istilah Apoptosis. Jadi sering terjadi kesalahpahaman pada masyarakat umum bahwa herbal tertentu mampu mengobati berbagai penyakit kanker. Itu boleh jadi benar tapi pasti tidak tepat. Benar bukan berarti tepat. Contoh wortel baik untuk mata. Dengan asumsi kelinci yang makan wortel tidak pernah pakai kacamata, Itu benar tapi tidak tepat.
Begitu pula dengan herbal pengobat kanker. Senyawa aktif yang baik untuk kanker payudara belum tentu baik untuk kanker prostate misalnya. Mekanisme kerjanya berbeda. Dalam skala molekuler invitro dikenal dengan IC50 cell lines. Dalam mekanisme molekuler apoptosis sel kanker dikenal dengan mekanisme molekuler intrinsik dan mekanisme molekuler ekstrinsik atau kombinasi keduanya. Ini yang sekarang banyak dikaji apapun jenis kankernya.
Gen P53 sesuai dengan namanya adalah gen yang proteinnya memiliki berat molekul 53 kilodalton. Gen p53 akan terpacu ekspresinya bila terjadi kerusakan DNA. Pada awalnya p53 akan menghambat replikasi sel sehingga sistem perbaikan DNA mempunyai peluang untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Namun apabila kerusakan tersebut tak dapat diperbaiki, maka p53 akan memicu apoptosis. Jadi dalam hal ini apoptosis merupakan backup mechanisme sekiranya mutasi tak berhasil diperbaiki oleh sistem perbaikan DNA. Pengaruh senyawa aktif dari herbal misalnya akan tampak pada salah satu atau keduanya pada level RNA dan protein. Tetapi perlu diingat untuk menuju gen p53 akan banyak tahap mekanisme yang perlu dikaji. Demikian kajian singkat tentang peran ahli kimia dalam kedokteran molekuler dengan kanker sebagai salah satu contohnya.
b. Produk olahan bahan kimia
Pembahasan ringkas tentang materi, wujud, sifat dan perubahan dari materi serta energi merupakan ruang lingkup pengkajian ilmu kimia. Saat ini perkembangan ilmu kimia sangat pesat dan telah memberikan andil yang sangat besar dalam kehidupan manusia.
Ilmu Kimia telah menghantarkan produk-produk baru yang sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam kehidupan sehari-hari banyak produk yang telah kita pergunakan seperti, sabun, deterjen, pasta gigi dan kosmetik. Penggunaan polimer pengganti untuk kebutuhan industri dan peralatan rumah tangga dari penggunaan bahan baku logam telah beralih menjadi bahan baku plastik polivynil clorida (PVC). Kebutuhan makanan juga menjadi bagian yang banyak dikembangkan dari kemasan, makanan olahan sampai dengan pengawetan.
Luasnya area ilmu kimia, sehingga keterkaitan antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya menjadi sangat erat. Peran ilmu kimia untuk membantu pengembangan ilmu lainnya seperti pada bidang geologi, sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya telah mempermudah geolog dalam mempelajari kandungan material bumi; logam maupun minyak bumi.
Pada bidang pertanian, analis kimia mampu memberikan informasi tentang kandungan tanah yang terkait dengan kesuburan tanah, dengan data tersebut para petani dapat menetapkan tumbuhan/tanaman yang tepat.Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan kontribusi, dengan diketemukannya jalur perombakan makanan seperti karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini mempermudah para ahli bidang kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit. Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat-obatan.
c. Obat-obatan
Dari berbagai macam obat untuk kepentingan medis yang sudah dikenal di pasaran, misalnya beberapa macam obat batuk, sakit kepala, flu, antibiotik, antihistamin, kosmetik, dan vitamin sebagian besar mengandung bahan kimia. Bahan kimia obat untuk keperluan medis, baik murni maupun campuran, memegang peranan penting di dalam masyarakat modern. Obat untuk tujuan medis secara legal direkomendasikan oleh departemen kesehatan RI, sehingga penggunaan obat yang tidak seduai aturan medis dapat membahayakan pengguna. Karena ketidakcocokan, salah obat, atau over dosis (melebihi dosis maksimum) dapat berakibat serius, misalnya alergi, muntah-muntah, gelisah, kejang-kejang, hilang kesadaran, bahkan sampai pada tingkat terparah, yaitu kematian.
Mengingat konsumen obat-obatan tidak semuanya berkecimpung di bidang kimia, artinya tidak semua konsumen mengetahui dampak bahkan bahaya dari obat yang akan mereka konsumsi, pembuat obat atau produsen haruslah memasang label peringatan. Lebel tersebut antara lain simbol R menunjukkan bahwa obat yang bersangkutan telah terintegrasi di kementrin perdagangan, simbol bulatan dengan warna tertentu (hijau, biru, merah, dan huruf K didalamnya serta tanda positif merah dalam lingkaran merah) menunjukkan tingkat keamanan obat, simbol berupa tanda peringatan menunjukkan bahwa obat yang bersangkutan bisa dibeli bebas tanpa menggunakan resep dokter tetapi di dalam penggunaannya harus memperhatikan tanda peringatan yang dicantumkan.
Dengan mengacu pada Undang-undang farmasi dari WHO, berdasarkan tingkat keamanannya obat yang beredar secara legal untuk keperluan medis di Indonesia dikelompokkan menjadi empat kategori yang masing-masing diberi tanda khusus berupa bulatan dengan warna tertentu, yaitu: obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, dan obat bius.
1. Obat bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat
dibeli tanpa menggunakan resep dikter. Obat-obatan kelompok ini diberi tanda khusus pada kemasan dan label, tanda khusus obat bebas berupa lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh: Paracetamol.
2. Obat bebas terbatas
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat yang
harus menggunakan resep dokter, tetapi masih dapat dijual atau dibeli
tanpa resep, kelompok obat bebas terbatas diberi khusus pada kemasan dan
labelnya yang berupa lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam,
pada kelompok obat bebas terbatas diberi tanda peringatan. Ada enam
macam tanda peringatan untuk kelompok obat terbatas, ditulis dengan
huruf berwarna hitam diatas dasar putih. Tanda-tanda peringatan selalu
tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, dengan bentuk persegi
panjang berukuran panjang hitam 5 inci, lebar 2 inci dan termasuk
pemberitahuan putih.
Contoh: CTM
3. Obat Keras
Obat keras adalah
obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan menggunakan resep dari
dokter. Tanda khusus pada kemasan dan labelnya adalah huruf K dalam
lingkaran berwarna merah dengan garis tepi berwarna.Obat psikotropika
adalah obat keras alami dari sintesis bukan narkotika, yang bersifat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada sistem saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Contoh: Diazepam, Phenobarbital.
Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan menggunakan resep dari dokter. Tanda khusus pada kemasan dan labelnya adalah huruf K dalam lingkaran berwarna merah dengan garis tepi berwarna.Obat psikotropika adalah obat keras alami dari sintesis bukan narkotika, yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada sistem saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Contoh: Diazepam, Phenobarbital.
4. Obat Narkotika
Obat
narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintesis atau semi sintesis yang dapat menyebaban penurunan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit dan
menyebabkan ketergantungan. Contoh: Morfin.
Setelah kita memahami tanda dan peringatan pada kemasan obat tersebut,
mari kita tinjau pengelompokan obat menurut khasiatnya.
1.Obat Analgetika-Antipiretika
Analgetik
atau obat penghalang nyeri adalah zat-zat yang berkhasiat megurangi
atau menghalau rasa nyerti tanpa menghilangkan kesadaran. Sedangkan
Antipiretik adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh.
Anti-inflamasi adalah obat atau zat-zat yang dpat mengobati peradangan
atau pembengkakan. Obat-obatan analgesik mempunyai efek antipiretik,
obat-obatan kelompok analgesik-antipiretik biasanya digunakan untuk
mengobati penyakit dengan gejala demam (suhu tubuh meningkat) dan nyeri
seperti influenza dan selesma. Obat-obatan kelompok ini relative
mempunyai efek samping yang ringan sehingga dijual bebas di pasaran.
Saat
dikonsumsi obat analgesik ini bekerja di pusat pengatur suhu tubuh yang
terletak di batang otak. Selain itu kelompok obat ini mampu melebarkan
pembuluh darah kulit dan memicu produksi keringat sehingga akan semakin
banyak panas yang dibuang keluar. Selain bekerja pada susunan saraf
pusat, analgesik-antipiretik juga dapat mencegah pembentukan
prostagladin, yakni zat yang menimbuklan rasa nyeri dan peningkatan suhu
tubuh.
ASPIRIN sebagai Analgetika dan Antipiretika pertama di dunia
Pada tahun 1879, Felix Hoffman, seorang
ahli kimia yang bekerja dengan Friedrich Bayer dan Co. Telah berhasil
mengidentifikasikan gugus fungsi hidroksil dalam asam salisilat dari
gugus asetil. Ternyata asam salisilat ini lebih “ramah” terhadap perut.
Ditahun 1899, ia menemukan kembali formula Gerhardt. Hoffman membujuk
Bayer untuk memasarkan obat itu, yang selanjutnya muncul di pasar dengan
nama pasaran “Aspirin”. Zat baru itu dinamakan Aspirin berdassarkan
akronim:
A: Gugus asetil
Spir: nama bunga tersebut dalam bahasa Latin
Spiraea: suku kata tambahan yang sering kali digunakan
In: untuk zat pada masa tersebut
Aspirin masih mempunyai efel samping, tetapi zat ini lebih baik dari
asam salisilat atau salisilin. Aspirin adalah zat sintetik pertama di
dunia dan penyebab utama perkembangan industri farmateutikal. Bayer
mendaftarkan Aspirin sebagai merk dagang pada 6 Maret 1899.
2. PARASETAMOL sebagai alternatif aspirin
Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik
yang populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal,
dan sakit ringan, serta demam. Berbeda dengan obat analgesik yang lain
seperti aspirin, parasetamol tidak memiliki sifat anti radang.
Jadi,parasetamol tidak tergolong dalam obat jenis NSAID. Dalam dosis
normal, parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau
mengganggu gumpalan darah, ginjal, atau duktus arteriosus pada janin.
3. PIRAZOLON
Di pasaran
Pirazolon terdapat pada Antalgin, Neuralgin, dan Novalgin. Obat ini
sangat manjur sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri, tetapi
Pirazolon mempunyai potensi menimbulkan efek yang berbahaya yakni
Agranulositosis (berkurangnya sel darah putih), karena itu penggunaan
analgesik kelompok ini harus atau wajib dengan sepengetahuan dokter atau
menggunakan resep dokter.
4. ASAM MEFENAMAT
Asam
Mefenamat termasuk obat penghilang rasa nyeri. Digunakan untuk
mengatasi berbagai rasa nyeri, terutama digunakan untuk mengatasi sakit
gigi, nyeri otot, nyeri sendi, dan sakit ketika atau menjelang haid.
Efek samping dari obat ini adalah merangsang dan merusak lambung. Oleh
sebab itu, hati-hati bagi pengidap gangguan lambung. Di masyarakat Asam
Mefenamat sangat terkenal terutama Asam Mefenamat dengan merk ponstan
karena dirasakan sangat manjur sebagai penghilang sakit atau nyeri pada
sakit gigi. Obat ini tidak diperkenankan dibeli bebas tetapi harus
menggunakan resep dokter. Asam mefenamat mempunyai efek samping terhadap
saluran cerna sering berupa gejala iritasi terhadap lambung.
5. Ibuprofen
Ibuprofen
digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat artritis juga tergolong
dalam kelompok analgesik dan antipiretik. Obat ini dijual dengan merk
dagang Advil, Motrin, Nuprin, dan Brufen. Ibuprofen selalu digunakan
sebagai obat sakit kepala. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk
mengurangi sakit otot, nyeri haid, selesma, flu, dan sakit selepas
pembedahan. Nama kimianya adalah asam 2-4-isobutil-fenil-propionat. Efek
analgesik dari obat ini hampir sama dengan Aspirin. Ibuprofen tidak
dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan menyusui.
Selain jenis obat-obatan,
ternyata zat kimia juga berkhasiat dan dapat dimanfaatkan berupa jamu
sesak napas. Hal ini juga menunjukkan kepada kita bahwa perkembangan
ilmu kimia terjadi secara luas dan berbagai macam. Mari kita tinjau zat
kimia yang berfungsi sebagai campuran pada jamu.
Sebagian masyarakat
Indonesia melakukan pengobatan sendiri dengan obat tradisional (28,7%).
Ramuan yang paling disukai berupa serbuk yang disedu air matang yang
masih ada rasa dan aroma ramuan asli. Sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan, jamu dapat dicampur kuning telur, madu, jeruk nipis, dan
anggur.
Uji laboratorium oleh Badan POM menemukan bahwa ada obat
tradisional yang dicampur bahan kimia berkhasiat obat (BKO) yang umumnya
termasuk daftar obat keras yang memerlukan resep dokter. BKO yang
ditemukan tersebut antara lain adalah fenilbutason, deksametason, CTM,
allopurinol, parasetamol, ibuprofen, furosemid, piroksikam, teofilin,
kafein, metiltestosteron, natrium diklofenak, dan asam mefenamat.
Penggunaan BKO yang tidak tepat dan dosis yang tidak sesuai dapat
menyebabkan berbagai efek samping seperti iritasi saluran cerna,
kerusakan hati/ginjal, gangguan penglihatan dan ritmik irama jantung.
Berdasarkan Permenkes Nomor: 246/ Menkes/ Per/ V/ 1990, obat
tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia sintetik atau hasil
isolasi yang berkhasiat obat, serta bahan yang tergolong obat keras atau
narkotika.
Badan POM memberikan peringatan secara keras
kepada produsen dan sarana distribusi untuk menarik serta memusnahkan
obat tradisional bercampur BKO tersebut. Selain itu, Badan POM membuat
peringatan publik yang disebarkan oleh Dinas kesehatan kepada masyarakat
untuk tidak mengonsumsi obat tradisional yang dicampur BKO. Obat
tradisional bercampur BKO umumnya diproduksi industri kecil obat
tradisional yang belum berijin, belum bernomor registrasi, atau
beregistrasi fiktif. Beberapa perusahaan yang mempunyai nomor registrasi
ada yang telah dibatalkan. Penyalahgunaan bahan kimia berkhasiat obat
ternyata tidak hanya dilakukan di tingkat industri, tapi ditengarai
dilakukan juga di tingkat pengecer dan konsumen. Banyak pengecer obat
tradisional yang melakukan penambahan BKO pada obat tradisional yang
diramunya.
Aminofilin adalah garam teofilin dengan basa
organik larut air yang merupakan bronkhospasmolitika kuat. Dosis diatur
secara individual pada kisaran 200 – 400 mg. Efek samping teofilin
antara lain gangguan sistem syaraf pusat, takhikardia, takhiaritmia, dan
gangguan alat cerna. Teofilin harus diberikan secara hati-hati pada
penderita epilepsi, gangguan ritme jantung, dan penyakit hati. Efedrin
tergolong simpatomimetika tidak langsung melalui pembebasan
noradrenalin granula cadangan di syaraf simpatik. Pada dosis tinggi
menyebabkan takhifilaksi yang menghilang setelah 1–2 minggu penghentian
obat. Efek samping steroid jangka panjang sangat berbahaya sehingga
harus digunakan secara ketat dan diawasi dengan cermat. Kortikosteroid
menstimulasi glukoneogenesis protein dengan meningkatkan penguraian
protein, kadar gula darah, dan pembentukan glikogen dalam hati.
Kortikosteroid juga menurunkan fungsi jaringan limfe sehingga
menyebabkan limfopenia dan pengecilan limfosit. Efek samping
kortikosteroid antara lain tukak lambung. Kerja katabolik dapat
menyebabkan atrofi otot, kulit, dan jaringan lemak akibat penguraian
matriks tulang mesenkhim akibat kerja antagonis vitamin D yang berujung
pada osteoporosis. Penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat
menyebabkan sindrom Cushing berupa “moon face”, obesitas, hiperkolesterolemia, sampai penurunan reaksi imun.
Pengecer jamu mungkin hanya terminal dari carut marut
perjalanan BKO yang akan berujung pada efek samping dan komplikasi yang
menyengsarakan. Ketika Badan POM merisaukan penggunaan BKO yang
ceroboh, para pengelola program kesehatan anak tengah berjuang keras
meminta kader di desa diberi wewenang memberikan kotrimoksazol pada
anak penderita pneumonia. Upaya tersebut semata-mata bertujuan untuk
menurunkan kematian anak balita di Indonesia. Seperti kader di desa,
seharusnya produsen dan pengecer obat tradisional dapat menjadi mitra
dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Apa yang harus kita lakukan
agar kehadiran obat yang terjangkau dapat dinikmati sebagai anugerah
yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
Obat
merupakan salah satu bahan kimia yang perkembangan nya cukup pesat.
Antibiotic juga merupakan salah satu jenis obat yang sering di gunakan.
Kalau tadi kita telah membahas obat dari nama dan kegunaannya.. sekarang
kita akan meninjau jenis obat berdasarkan indikasi atau penyakit yang
dapat disembuhkan.Beberapa contoh penyakit yang sering terjadi di
kehidupan sehari-hari kita.
1. Obat flu
Umumnya,
penyakit pilek atau influenza disertai demam dan batuk biasanya, obat
untuk meredakan penyakit ini disebut obat flu. Influenza biasanya di
sebabkan oleh virus. Komposisi obat flu terdiri atas obat analgesik,
anti piretik, dekongestan, dan obat alergi.
1.Obat Analgetika-Antipiretika
Analgetik atau obat penghalang nyeri adalah zat-zat yang berkhasiat megurangi atau menghalau rasa nyerti tanpa menghilangkan kesadaran. Sedangkan Antipiretik adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh. Anti-inflamasi adalah obat atau zat-zat yang dpat mengobati peradangan atau pembengkakan. Obat-obatan analgesik mempunyai efek antipiretik, obat-obatan kelompok analgesik-antipiretik biasanya digunakan untuk mengobati penyakit dengan gejala demam (suhu tubuh meningkat) dan nyeri seperti influenza dan selesma. Obat-obatan kelompok ini relative mempunyai efek samping yang ringan sehingga dijual bebas di pasaran.
Saat dikonsumsi obat analgesik ini bekerja di pusat pengatur suhu tubuh yang terletak di batang otak. Selain itu kelompok obat ini mampu melebarkan pembuluh darah kulit dan memicu produksi keringat sehingga akan semakin banyak panas yang dibuang keluar. Selain bekerja pada susunan saraf pusat, analgesik-antipiretik juga dapat mencegah pembentukan prostagladin, yakni zat yang menimbuklan rasa nyeri dan peningkatan suhu tubuh.
ASPIRIN sebagai Analgetika dan Antipiretika pertama di dunia
A: Gugus asetil
Spir: nama bunga tersebut dalam bahasa Latin
Spiraea: suku kata tambahan yang sering kali digunakan
In: untuk zat pada masa tersebut
Aspirin masih mempunyai efel samping, tetapi zat ini lebih baik dari asam salisilat atau salisilin. Aspirin adalah zat sintetik pertama di dunia dan penyebab utama perkembangan industri farmateutikal. Bayer mendaftarkan Aspirin sebagai merk dagang pada 6 Maret 1899.
2. PARASETAMOL sebagai alternatif aspirin
Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik yang populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal, dan sakit ringan, serta demam. Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin, parasetamol tidak memiliki sifat anti radang. Jadi,parasetamol tidak tergolong dalam obat jenis NSAID. Dalam dosis normal, parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu gumpalan darah, ginjal, atau duktus arteriosus pada janin.
Di pasaran Pirazolon terdapat pada Antalgin, Neuralgin, dan Novalgin. Obat ini sangat manjur sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri, tetapi Pirazolon mempunyai potensi menimbulkan efek yang berbahaya yakni Agranulositosis (berkurangnya sel darah putih), karena itu penggunaan analgesik kelompok ini harus atau wajib dengan sepengetahuan dokter atau menggunakan resep dokter.
Ibuprofen digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat artritis juga tergolong dalam kelompok analgesik dan antipiretik. Obat ini dijual dengan merk dagang Advil, Motrin, Nuprin, dan Brufen. Ibuprofen selalu digunakan sebagai obat sakit kepala. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengurangi sakit otot, nyeri haid, selesma, flu, dan sakit selepas pembedahan. Nama kimianya adalah asam 2-4-isobutil-fenil-propionat. Efek analgesik dari obat ini hampir sama dengan Aspirin. Ibuprofen tidak dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan menyusui.
Sebagian masyarakat Indonesia melakukan pengobatan sendiri dengan obat tradisional (28,7%). Ramuan yang paling disukai berupa serbuk yang disedu air matang yang masih ada rasa dan aroma ramuan asli. Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, jamu dapat dicampur kuning telur, madu, jeruk nipis, dan anggur.
Uji laboratorium oleh Badan POM menemukan bahwa ada obat tradisional yang dicampur bahan kimia berkhasiat obat (BKO) yang umumnya termasuk daftar obat keras yang memerlukan resep dokter. BKO yang ditemukan tersebut antara lain adalah fenilbutason, deksametason, CTM, allopurinol, parasetamol, ibuprofen, furosemid, piroksikam, teofilin, kafein, metiltestosteron, natrium diklofenak, dan asam mefenamat. Penggunaan BKO yang tidak tepat dan dosis yang tidak sesuai dapat menyebabkan berbagai efek samping seperti iritasi saluran cerna, kerusakan hati/ginjal, gangguan penglihatan dan ritmik irama jantung. Berdasarkan Permenkes Nomor: 246/ Menkes/ Per/ V/ 1990, obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia sintetik atau hasil isolasi yang berkhasiat obat, serta bahan yang tergolong obat keras atau narkotika.
Badan POM memberikan peringatan secara keras kepada produsen dan sarana distribusi untuk menarik serta memusnahkan obat tradisional bercampur BKO tersebut. Selain itu, Badan POM membuat peringatan publik yang disebarkan oleh Dinas kesehatan kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi obat tradisional yang dicampur BKO. Obat tradisional bercampur BKO umumnya diproduksi industri kecil obat tradisional yang belum berijin, belum bernomor registrasi, atau beregistrasi fiktif. Beberapa perusahaan yang mempunyai nomor registrasi ada yang telah dibatalkan. Penyalahgunaan bahan kimia berkhasiat obat ternyata tidak hanya dilakukan di tingkat industri, tapi ditengarai dilakukan juga di tingkat pengecer dan konsumen. Banyak pengecer obat tradisional yang melakukan penambahan BKO pada obat tradisional yang diramunya.
Aminofilin adalah garam teofilin dengan basa organik larut air yang merupakan bronkhospasmolitika kuat. Dosis diatur secara individual pada kisaran 200 – 400 mg. Efek samping teofilin antara lain gangguan sistem syaraf pusat, takhikardia, takhiaritmia, dan gangguan alat cerna. Teofilin harus diberikan secara hati-hati pada penderita epilepsi, gangguan ritme jantung, dan penyakit hati. Efedrin tergolong simpatomimetika tidak langsung melalui pembebasan noradrenalin granula cadangan di syaraf simpatik. Pada dosis tinggi menyebabkan takhifilaksi yang menghilang setelah 1–2 minggu penghentian obat. Efek samping steroid jangka panjang sangat berbahaya sehingga harus digunakan secara ketat dan diawasi dengan cermat. Kortikosteroid menstimulasi glukoneogenesis protein dengan meningkatkan penguraian protein, kadar gula darah, dan pembentukan glikogen dalam hati. Kortikosteroid juga menurunkan fungsi jaringan limfe sehingga menyebabkan limfopenia dan pengecilan limfosit. Efek samping kortikosteroid antara lain tukak lambung. Kerja katabolik dapat menyebabkan atrofi otot, kulit, dan jaringan lemak akibat penguraian matriks tulang mesenkhim akibat kerja antagonis vitamin D yang berujung pada osteoporosis. Penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat menyebabkan sindrom Cushing berupa “moon face”, obesitas, hiperkolesterolemia, sampai penurunan reaksi imun.
Pengecer jamu mungkin hanya terminal dari carut marut perjalanan BKO yang akan berujung pada efek samping dan komplikasi yang menyengsarakan. Ketika Badan POM merisaukan penggunaan BKO yang ceroboh, para pengelola program kesehatan anak tengah berjuang keras meminta kader di desa diberi wewenang memberikan kotrimoksazol pada anak penderita pneumonia. Upaya tersebut semata-mata bertujuan untuk menurunkan kematian anak balita di Indonesia. Seperti kader di desa, seharusnya produsen dan pengecer obat tradisional dapat menjadi mitra dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Apa yang harus kita lakukan agar kehadiran obat yang terjangkau dapat dinikmati sebagai anugerah yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
Obat merupakan salah satu bahan kimia yang perkembangan nya cukup pesat. Antibiotic juga merupakan salah satu jenis obat yang sering di gunakan. Kalau tadi kita telah membahas obat dari nama dan kegunaannya.. sekarang kita akan meninjau jenis obat berdasarkan indikasi atau penyakit yang dapat disembuhkan.Beberapa contoh penyakit yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari kita.
1. Obat flu
Umumnya, penyakit pilek atau influenza disertai demam dan batuk biasanya, obat untuk meredakan penyakit ini disebut obat flu. Influenza biasanya di sebabkan oleh virus. Komposisi obat flu terdiri atas obat analgesik, anti piretik, dekongestan, dan obat alergi.
a. Obat analgesik dan antipiretik
Obat-obatan yang termasuk analgesic dan antipiretik, diantaranya asetosal, asetaminofen, salisilamid, asam mefenamat, dan kafein
b. Obat dekongestan
Fenilpropanolamina
HCI dan efedrima HCI merupakan contoh obat dekongestan. Obat ini
membantu melegakan saluran hidung sehingga tidak tersumbat.
c. Obat antialergi
Obat
yang termasuk jenis antialergi adalah klorofenilamin maleat dan
dekstrometorfan HBr. Obat generic yang dapat kamu gunakan untuk sakit
seperti ini adalah parasetamol atau asetosal.
2. Obat batuk
Batuk
umumnya dikelompokan menjadi betuk kering dan batuk berdahak. Adapun
batuk berdahak disebut batuk produktif karena mengeluarkan banyak dahak.
Batuk berdahak umumnya disebabkan oleh flu. Obat batuk mengandung zat
expektoran dan zat anti alergi. Seperti obat anti influenza, obat batuk
tidak boleh digunakan terus menerus.
3. Obat sakit lambung
Sakit
lambung atau sakit maag ringan dapat di obati dengan antasida, suatu
obat yang dapat menetralkan asam lambung. Untuk mengatasi rasa kembung
pada lambung digunakan senyawa simetikon, sedangkan untuk mengurangi
kejang perut digunakan senyawa papaverina HCI.
Sakit lambung atau sakit maag ringan dapat di obati dengan antasida, suatu obat yang dapat menetralkan asam lambung. Untuk mengatasi rasa kembung pada lambung digunakan senyawa simetikon, sedangkan untuk mengurangi kejang perut digunakan senyawa papaverina HCI.
4. Obat diare
Obat diare bersifat adsorptif sehingga dapat menyerap racun dari dalam tubuh. Zat aktifnya berupa karbon aktif, silicon dioksida, kaolin, dan pectin selain itu dapat juga di gunakan zat yang bersifat astringent yang dapat mengecilkan jaringan yang membuatnya pesat misalnya tannin yang terdapat dalam teh pekat atau daun jambu.
5. Antibiotic
Antibiotik yang ditemukan kali pertama pada 1928 oleh Alexander Flemming adalah antibiotic penisiln. Antibiotic merupakan zat yang diperoleh dari mikro organisme yang dapat menghambat atau membunuh mikro organisme lain.
6. Zat radioaktif
Zat radioaktif adalah zat yang secara aktif memancarkan sinar atau partikel radio aktif. Sinar radioaktif terdiri atas sinar alfa, beta, proton, gamma, dan sinar neutron
a. Iodin-131(I-131)
Iodin merupakan zat radioaktif yang dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok dan untuk mendeteksi jaringan kanker otak.
b. Kolbalt-60(Co-60)
Zat radioaktif ini memancarkan sinar gamma yang digunakan untuk membunuh sel-sel kanker. Co-60 juga sering digunakan dalam pengobatan penyakit leukemia
c. Teknetium-99(Tc-99)
Unsur Tc-99 di gunakan untuk membunuh sel-sel kanker
d. Fosfor-32(P-32)
Unsur P-32 digunakan untuk menyembuhkan penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah yang berlebihan zat ini disuntikan kedalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta akan menghambat pembentukan sel darah merah pada sum-sum tulang
e. Talium-201(Tl-201)
Zat radioaktif Tl-201 di gunakan untuk mendeteksi penyakit jantung dan kelainan pada pembuluh darah.
f. Besi-59(Fe-59)
Zat radioaktif ini digunakan untuk mempelajari proses pembentukan sel darah merah.
Obat diare bersifat adsorptif sehingga dapat menyerap racun dari dalam tubuh. Zat aktifnya berupa karbon aktif, silicon dioksida, kaolin, dan pectin selain itu dapat juga di gunakan zat yang bersifat astringent yang dapat mengecilkan jaringan yang membuatnya pesat misalnya tannin yang terdapat dalam teh pekat atau daun jambu.
5. Antibiotic
Antibiotik yang ditemukan kali pertama pada 1928 oleh Alexander Flemming adalah antibiotic penisiln. Antibiotic merupakan zat yang diperoleh dari mikro organisme yang dapat menghambat atau membunuh mikro organisme lain.
6. Zat radioaktif
Zat radioaktif adalah zat yang secara aktif memancarkan sinar atau partikel radio aktif. Sinar radioaktif terdiri atas sinar alfa, beta, proton, gamma, dan sinar neutron
a. Iodin-131(I-131)
Iodin merupakan zat radioaktif yang dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok dan untuk mendeteksi jaringan kanker otak.
b. Kolbalt-60(Co-60)
Zat radioaktif ini memancarkan sinar gamma yang digunakan untuk membunuh sel-sel kanker. Co-60 juga sering digunakan dalam pengobatan penyakit leukemia
c. Teknetium-99(Tc-99)
Unsur Tc-99 di gunakan untuk membunuh sel-sel kanker
d. Fosfor-32(P-32)
Unsur P-32 digunakan untuk menyembuhkan penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah yang berlebihan zat ini disuntikan kedalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta akan menghambat pembentukan sel darah merah pada sum-sum tulang
e. Talium-201(Tl-201)
Zat radioaktif Tl-201 di gunakan untuk mendeteksi penyakit jantung dan kelainan pada pembuluh darah.
f. Besi-59(Fe-59)
Zat radioaktif ini digunakan untuk mempelajari proses pembentukan sel darah merah.
Daftar Pustaka
http://tbagiyono.blogspot.com/2013/03/peran-ilmu-kimia-dalam-bidang-kedokteran.html
http://farisnoteindo.blogspot.com/2013/09/peran-kimia-bidang-industri-pertanian.html
http://dickyyonsi.blogspot.com/2014/11/peranan-kimia-analisis-dalam-bidang.html